PS Partisan Siliwangi didirikan oleh Ama Raden Puradiredja yang
mempunyai ayah bernama Raden Adimiarsa dan Ibu Nyi Mas Yati, dimana sang
ayah adalah keturunan langsung dari Dalem Aria Wangsa Goparana,
sedangkan Dalem Aria Wangsa Goparana sendiri adalah keturunan dari Prabu
Mundingsari Ageung, dan Prabu MUndisari Ageung adalah anak dari Sri
Baduga Maharaja Prabu Siliwangi seorang raja besar dari tatar sunda,
Dalem Aria Wangsa Goparan bersama keturunannya menyebarkan agama islam
di wilayah Subang, Purwakarta, Karawang, Cianjur, Sukabumi, sampai
Bogor, salah satu anaknya bernama Dalem Aria Wiratanudatar yang menjadi
pendiri cianjur dan menyebarkan agama islam di wilayah Cianjur,
Sukabumi, Bogor, Bekasi sampai perbatasan Batavia (Jakarta), keturunan
Dalem Aria Wangsa Goparana yang lain yang terkenal adalah Syekh Yusuf
(Baing Yusuf) makamnya di Kaum, Purwakarta adalah seorang ulama besar
dan guru dari Syekh Nawawi Albantani (makam di janantul Mala, Mekah)
yang terkenal di seluruh dunia, ulama lain yang juga masih keturunan
Dalem Aria Wangsa Goparana adalah KHR Abdullah bin Nuh, seorang ulama
besar juga yang terkenal di mancanegara, Dalem Aria Wangsa Goparana
dimakamkan di Nangka Beurit Sagalaherang. Sedangkan Ibu Ama Rd
Puradiredja bernama Nyimas Yati adalah keturunan ke 3 (buyut) dari KH
Basyari ulama besar dari Pekalongan yang dimakamkan di Malilin,
Sagalaherang, KH Basyari mempunyai ayah bernama KH Maksum, keturunan
Raden Fatah, Demak yang mendapat perintah meyebarkan agama islam di
Pekalongan. Dengan begitu jelas dari ayah dan ibu, selain mengalir
darah raja besar juga mengalir darah ulama besar dalam diri Ama Rd
Puradiredja. Jadi pemakaian nama Siliwangi dalam paguron/organisasi yang
didirikan Ama Rd Puradiredja tidak sembarangan karena beliau bukan saja
masih keturunan Prabu Siliwangi secara gen/darah tetapi sifat, akhlak,
tabiat menurun dari Prabu Siliwangi, serta ajaran yang diterapkan juga
merupakan penerus dari Prabu Siliwangi yaitu Silih Asah, Silih Asuh,
Silih Hormat, Silih Tolong, dan Silih meWangikan. Dari akhlak yang
dicerminkan dalam perbuatan sehari hari terlihat jelas selalu membantu
orang lain, negara, dan bangsa tanpa berharap balas budi. PS Partisan
Siliwangi berdiri tanggal 2 Juli 1922 dengan tujuan membangun
nasionalisme tinggi untuk membebaskan diri dari penjajah disertai
membentuk ahlak, moral yang baik dengan tidak membedakan ras, suku
ataupun agama. Adapun salah satu cara beliau memberikan pendidikannya
adalah dengan kesenian Pencak Silat. Pencak Silat yang beliau ajarkan
kepada murid muridnya, bukanlah sekedar gerakan, jurus biasa saja tetapi
disertai dengan ajaran dan pendidikan yang luhur, dimana sang murid
harus menjalankan ajaran tersebut dalam kesehariannya. Salah satu ajaran
yang harus dijalankan oleh sang murid adalah pantangan 5 M, yaitu
Maling, Madat (narkoba), Madon (main wanita), Minum (mabuk-mabukan),
Maen (judi).
Selain menerapkan ajaran, Ama Raden Puradireja juga mengajarkan kepada
murid-muridnya agar senantiasa berdoa kepada Tuhan YME, salah satu doa
yang sering beliau ajarkan dan doa ini menjadi dasar/landasan seorang
anggota PS Partisan Siliwangi adalah dengan membaca solawat. Disamping
Pencak Silat, Ama Raden Puradireja juga mendidik para muridnya agar
rajin mencari nafkah sehari hari seperti bertani, berdagang, nelayan,
dll. Kepada murid muridnya Ama Raden Puradireja mengajarkan bagaimana
cara bertani yang baik, sehingga petani mendapatkan hasil yang baik,
untuk pedagang juga dididik agar menjadi pedagang yang baik sehingga
memperoleh untung banyak, dsb. Dalam waktu singkat PS Partisan Siliwangi
menarik perhatian masyarakat banyak, dengan disertai banyak pengikutnya
pula.
Ketika pecah perang revolusi PS Partisan Siliwangi ikut pula perang
melawan Belanda dengan bergabung dengan Divisi Siliwangi pimpinan
Brigjen (Purn) Sadikin yang merupakan Pangdam Siliwangi saat itu bahkan
PS Partisan Siliwangi juga ikut long march ke Yogyakarta yang menjadi
legendaris. Setelah perang revolusi, Ama Raden Puradireja mendapat
penghargaan bintang gerilya yang diberikan langsung oleh Ir Soekarno
yang merupakan presiden saat itu, bahkan beliau ditawari menjadi bupati
Cianjur oleh Presiden Soekarno, tetapi jabatan itu beliau tolak halus,
dengan alasan adalah karena beliau lebih senang mendidik masyarakat.
Karena jasa Ama Raden Puradireja sangat besar kepada Negara, akhirnya
pemerintah memberikan tanah untuk kesejahteraan anggota PS Partisan
Siliwangi di Lampung, berikutnya tahun 1951 -1956 PS Partisan Siliwangi
beserta keluarga menjadi perintis transmigrasi ke lampung dengan jumlah
kira kira 20.000 jiwa. Sebuah jumlah yang sangat banyak pada waktu itu,
dan perlu diketahui tidak semua anggota PS Partisan Siliwangi ikut
transmigrasi ke Lampung. Jumlah anggota PS Partisan Siliwangi yang ikut
transmigrasi ke Lampung hanya sebagian kecil dari semua anggota PS
Partisan Siliwangi yang tersebar dari Banten, Jakarta, Bogor, Bekasi,
Karawang, Cirebon, Bandung dan kota kota lainnya di pulau jawa.
Saat ini di Lampung, trasmigran PS Partisan Siliwangi sudah menempati
beberapa kecamatan di Lampung, bahkan banyak pula dalam 1 kecamatan yang
penduduknya anggota PS Partisan Siliwangi semua, jumlah mereka sudah
mencapai jutaan, sebagian besar mereka sebagai petani kopi, lada,
coklat, dll. Sebagaimana diketahui kopi adalah sentral penghasil kopi
terkenal, juga lada yang harganya sangat mahal, tentunya kondisi ini
memberikan keuntungan bagi petani kopi, lada khususnya petani PS
Partisan Siliwangi, sudah tentu hal ini meningkatkan taraf hidup mereka,
bahkan tidak sedikit diantara mereka yang dapat naik haji dari hasil
panen kopi dan lada.
Salah satu kegiatan rutin PS Partisan Siliwangi saat ini adalah
merayakan maulid Nabi Muhammad SAW di rumah almarhum Ama Raden
Puradireja, sekaligus ziarah ke makam beliau di Sagalaherang. Acara ini
bukan hanya dihadiri oleh anggota PS Partisan Siliwangi saja tetapi
khalayak ramai dari segala lapisan, mereka itu datang dari Lampung,
Banten, Jakarta, Karawang, Cirebon, Kalimantan, Maluku, dll, total yang
hadir di acara ini mencapai puluhan ribu orang.
Demikian besar Ama Raden Puradireja mengabdi kepada bangsa dan negara,
ketika masa penjajahan, beliau mendidik murid muridnya agar mempunyai
jiwa nasionalisme yang tinggi, lalu saat pecah perang
kemerdekaan/revolusi beliau tampil di depan bersama murid muridnya
mengusir penjajah, dan setelah perang revolusi usai (merdeka) beliau isi
dengan pembangunan, semua itu dilakukan dengan tanpa meminta pamrih
apapun hal itu terlihat ketika beliau menolak dengan halus permintaan
Presiden Soekarno untuk menjadikan beliau sebagai bupati. Ajaran ini
pula yang selalu ditekankan kepada murid muridnya agar selalu mengabdi
kepada bangsa dan Negara dengan tidak mengharapkan pamrih.
Terlalu panjang untuk menceritakan sejarah PS Partisan Siliwangi atau
Ama Rd Puradiredja, jika ingin mengetahui lebih banyak ajaran PS bisa
bertanya kepada orang orang yang sudah dipercaya oleh beliau di seluruh
pelosok nusantara, hanya banyak di antara mereka yang mengaku
melanjutkan ajaran Ama Puradiredja tetapi dalam prakteknya tidak
sejalan, seperti mengkomersilkan dengan uang, jabatan, atau kepentingan
golongan tertentu semata, bahkan tidak sedikit yang bukan murid Ama Rd
Puradiredja, mengaku sebagai murid demi kepentingan sendiri, salah satu
kasus yang sering kali terjadi adalah penjualan KTA (kartu tanda
anggota) PS yang sering kali dijual belikan diluar anggota dan tentu
saja dengan harga mencekik, bahkan sering kali KTA ini dipakai untuk hal
yang negatif oleh oknum tertentu, atau sering kali oknum tertentu
menjual atribut PS seperti kalender, foto pendiri PS kepada warga, atau
instansi dengan menakut nakuti, tentu saja hal ini akan membuat buruk
citra PS, padahal PS diperuntukan untuk semua golongan tidak memandang
islam, kristen, hindu, budha, jawa, sunda, bugis, ambon, cina, dst,
selama anggota itu mau mematuhi ajaran agama dan negara. PS diturunkan
untuk kebaikan semua umat di muka bumi ini, dan dalam ajarannya PS tidak
diperkenankan meminta imbalan apapun dan dari siapapun.
Kini walaupun Ama Raden Puradireja sudah wafat, hasil jerih payah beliau
masih bisa dirasakan bukan hanya oleh anggota PS Partisan Siliwangi
tetapi semua umat manusia di muka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar