BAB 1 PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Tiap Perusahaan memiliki cara tersendiri untuk tetap
mempertahankan eksistensinya dalam kegiatan memasarkan barang-barang
produksinya,
baik berupa manufaktur, dagang, atau jasa. Dan salah satu caranya adalah menerapkan
Sistem Manajemen Pemasaran sebagai teknik
dalam memperkenalkan, menjaga eksistensi, atau member kesan pada konsumennya.
Namun, banyak dari kita tidak mengetahui
secara mendalam tentang Manajemen Pemasaran. Kebanyakan hanya beropini bahwa
Manajemen Pemasaran hanya sebuah
cara berjualan
atau menjajakan jerih payahnya, padahal cakupan Manajemen Pemasaran bukan sekedar
di dalam sistemnya, tapi juga mencakup tujuan dan sasaran dalam kesuksesan memasarkan barang.
Manajer Pemasaran juga bisa
membantu kinerja perusahaan dalam membantu perluasan barang-barang perusahaannya. Dan dari sisi
lain, pengendalian pemasaran juga bermanfaat untuk memaksimalkan omset masyarakat khususnya
pengusaha.
B.
RUMUSAN MASALAH
Agar penelitian ini bermanfaat secara
maksimal, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah agar kita mengetahui
lebih dalam tentang manajemen pemasaran, yaitu :
a) Mengapa pemasaran penting?
b) Apa ruang lingkup
pemasaran?
c) Apa saja konsep-konsep dasar
dalam pemasaran?
d) Bagaimana manajemen
pemasaran berubah?
e) Apa tugas yang diperlukan
untuk manajemen pemasaran yang berhasil?
C.
TUJUAN
Penelitian ini
dilakukan agar kita semakin mengetahui lebih mendalam tentang fungsi dan
pengertian dari Manajemen Pemasaran sebagai suatu komando pengendalian sistem pemasaran suatu produk.
D.
METODE
Dalam menyusun
makalah ini, penulis mengambil informasi yang berasal dari beberapa sumber
literatur baik melalui internet maupun buku pedoman.
E.
MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, diharapkan pembaca mendapat beberapa manfaat,
seperti :
a)
Dapat menambah ilmu tentang Manajemen Pemasaran.
b)
Dapat menjadikan Manejemen Pemasaran di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
c)
Menjadikan ilmu dalam Manajemen Pemasaran sebagai pedoman
dalam berwirausaha.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
D.
Metode
E.
Manfaat Penelitian
F.
Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Manajemen
B.
Pengertian Manejemen
C.
Pengertian Pemasaran
D.
Pengertian Manajemen Pemasaran
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Ruang Lingkup Pemasaran
B.
10 tipe Entitas yang dipasarkan
C.
Pelaku dan Konsep Inti Pemasaran
D.
Pemasaran Holistik
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris
disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick
Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management
pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah
adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti menganggap tahun
terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Ide tentang penggunaan metode
ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja
di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan
berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada
standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang
pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah
sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha
keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk
menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya
itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkatkan
efisiensi produksi. Pedoman tersebut adalah :
1.
Kembangkanlah suatu ilmu bagi
tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang
bersifat untung-untungan.
2.
Secara ilmiah, pilihlah dan
kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
3.
Bekerja samalah secara
sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan
tadi.
4.
Bagilah pekerjaan dan tanggung
jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen
mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para
pekerja.
Pedoman ini mengubah
drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih
sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan
manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga
disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja,
terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan.
Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan
tugas tersebut.
B.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata manajemen di ambil dari kata
bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan,
mengusahakan, memimpin. Dalam pembahasan ini pengertian manjemen di fokuskan
pada permasalahan badan usaha.
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
1. Manajemen adalah seni dan
ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey
Liang Lee )
2. Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
3. Manajemen merupakan suatu
proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
4. Manajemen adalah seni
pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A.
Appley)
5. Manajemen adalah usaha
untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold
Koontz dan Cyril O’donnel ) Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas
sejumlah aktivitas orang lainyang meliputi perencanaan, pengorganisasiaan,
penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
Bedasarkan
pengertian manajemen tersebut, bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen mempunyai tujuan
yang ingin di capai.
2. Manajemen merupakan
perpaduan antara ilmu dan seni.
3. Manajemen merupakan proses
yang sistematis, terkoordinasi, kooperatif, dan terintegrasi
4. Manajemen harus didasari
pada pembagian kerja, tugas, dan tangguung jawab.
5. Manajemen terdiri atas beberapa
fungsi.
6. Manejemen hanya merupakan
alat untuk mencapai tujuan.
C.
Pengertian Pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, Pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan
barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah
peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah
memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam
pencapaian tujuan organisasi.
D.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas
perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan,
dibutuhkan kemampuan untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka
panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan
rencana tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin
dilakukan setiap hari kepada para bawahan.
1.
Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu :
2.
Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan
3.
Melaksanakan rencana tersebut
4.
Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam
pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk
mengendalikan aktivitas).
Sehingga yang dimaksud dengan manajemen
pemasaran, menurut Philip Kotler adalah :
Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran
dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk membuat suatu rencana, fungsi
penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan
tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Fungsi
pengawasan adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi
penyimpangan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Ruang Lingkup
Pemasaran
Definisi pemasaran :
Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingannya (American Marketing Association)
Definisi manajemen pemasaran :
Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,
mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan,
dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul
B.
10 Tipe Entitas
yang Dipasarkan
1.
Barang; Barang fisik
merupakan bagian yang sangat besar dari usaha produksi dan pemasaran kebanyakan
diberbagai Negara. Saat ini, tidak hanya perusahaan yang dapat memasarkan
barang, berkat internet individupun bisa memasarkan barang.
2.
Jasa; Ketika
perekonomian semakin maju, semakin meningkat proporsi kegiatan ekonomi yang
difokuskan pada produksi jasa. Hotel, penyewaan mobil, tukang cukur, dokter,
akuntan, pengacara, konsultan merupakan beberapa contoh penjualan jasa.
3.
Pengalaman; Dengan
menggabungkan beberapa jasa dan barang, perusahaan dapat menciptakan,
meragakan, dan memasarkan pengalaman. Walt Disney World’s Magic Kingdom
merupakan pemasaran pengalaman dimana pelanggan mengunjungi kerajaan dongeng,
kapal bajak laut, dan rumah hantu.
4.
Event (Acara
Khusus);
Para pemasar mempromosikan acara khusus yang terkait dengan waktu bersejarah,
seperti olimpiade, ulang tahun perusahaan, pameran dagang, dan pementasan seni.
5.
Orang; Pemasaran
selebriti saat ini menjadi bisnis penting. Sebagian besar bintang saat ini
memiliki memiliki seorang agen, dimana sang manajer yang mengatur dan menjalin
hubungan (kerjasama) dengan para agen2 kehumasan (PR) untuk mempromosikan artis
yang dinaunginya.
6.
Tempat; Tempat-kota,
Negara bagian, wilayah, dan bangsa2 keseluruhan bersaing secara aktif untuk menarik
para turis, pabrik, dan kantor pusat perusahaan. Para pemasar tempat mencakup
para spesialis pengembangan ekonomi, agen real state, bank komersial, asosiasi
bisnis setempat, dan agen kehumasan serta periklanan.
7.
Property; Properti adalah
hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata (real estate) maupun
financial (saham dan obligasi). Properti itu diperjualbelikan dan itu
memerlukan pemasaran. Agen real estate bekerja atas nama pemilik atau pencari
property guna menjual atau membeli real estate
untuk keperluan komersial atau tempat tinggal.
8.
Organisasi; Organisasi
secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan dalam
pikiran masyarakat sasaran mereka. Perusahaan menghabiskan banyak dana untuk
iklan identitas korporasi. Phlips memasang iklan dengan kalimat tetap yang
berbunyi “Mari kita jadikan segalanya lebih baik”. Body Soap dan Ben &
Jerry’s mendapatkan perhatian public karena memajukan kegiatan social.
Universitas, museum, dan organisasi pertunjukan seni semuanya menggunakan
pemasaran untuk menaikkan citra public mereka guna lebih memenangkan persaingan
untuk mendapatkan audiens dan dana.
9.
Informasi; Informasi dapat
diproduksi dan dipasarkan sebagai produk. Pada hakikatnya, produk yang berupa
informasi diproduksi dan didistribusikan oleh sekolah dan universitas dengan
harga tertentu kepada orang tua, mahasiswa, dan masyarakat. Ensiklopedia dan
kebanyakan buku nonfiksi memasarkan informasi.
10.
Gagasan; Setiap tawaran
pasar memiliki gagasan dasar. Produk dan jasa menjadi wahana untuk menyampaikan
gagasan atau manfaat. Para pemasar sosial sibuk mempromsikan gagasan2 seperti
“Katakan tidak pada narkoba”, “Selamatkan hutan tropis”, atau “Hindarilah
makanan berlemak”.e
C.
Pelaku dan Konsep Inti Pemasaran
Pelaku Pemasaran
Pemasar
Dalam sebuah pemasaran, tentu ada
orang-orang yang bergerak atau bekerja dalam pemasaran. Orang itu disebut
sebagai pemasar. Menurut Philiph Kotler, pemasar adalah seorang yang mencari
tanggapan (perhatian,pembelian, suara, donasi) dari pihak lain yang disebut
sebagai prospek.
Di dalam pemasaran seorang pemasar
haruslah terampil dalam merangsang permintaan akan produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Seorang pemasar dalam pemasaran harus bertanggung
jawab atas manajemen permintaan. Menurut Philiph Kotler dalam bukunya Manajemen
Pemasaran menyebutkan, setidaknya ada delapan kemungkinan status dalam
permintaan, yakni permintaan negatif, permintaan non eksisten, permintaan
laten, menurunkan permintaan, permintaan teratur, permintaan penuh, permintaan berlebih
dan permintaan tidak menyeluruh.
Prospek
Prospek dipahami sebagai relasi bisnis
yang membangun hubungan dengan perusahaan. Prospek adalah relasi yang bisa
sudah menjadi pelanggan ataupun belum. Dalam pengertian yang lebih luas, relasi
bisnis menyangkut hubungan bisnis dengan semua pihak ketiga di luar perusahaan.
Termasuk dalam kriteria ini : penyedia/vendor, bank, atau pihak lainnya.
Kebutuhan pelanggan dapat
didefinisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan
tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda tingkatannya dan
pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, iklan,
pemasaran, serta bentuk komunikasi lain, baik dari pemasok maupun sumber-sumber
lainnya.
Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan
dapat ditentukan melalui wawancara, survei, perbincangan, penggalian data, atau
metode-metode pengumpulan informasi lainnya. Pelanggan mungkin tak memiliki
pemahaman jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk menentukan kebutuhan dapat
menjadi suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada proses ini,
pengharapan dapat diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa
tertentu.
Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai
sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha
menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang
fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan
yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat
penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin
melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki
pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar
bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai
komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa
contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat
parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan
pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar
ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep
pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk
uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual
yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama
ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar
dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual.
Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber
daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk
dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang.
Konsep Inti Pemasaran
Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Dasar pemikiran pemasaran berawal dari
kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air,
pakaian, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup. Lebih dari itu manusia
menginginkan rekreasi, pendidikan dan jasa-jasa lainnya. Mereka memiliki
preferensi yang kuat atas jenis dan merek tertentu dari barang dan jasa.
Adalah penting untuk membedakan
kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia (human needs) adalah
ketidakberadaan beberapa pemuas dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian,
tempat berlindung, keamanan, hak milik dan harga diri. Kebutuhan ini tidak
diciptakan oleh masyarakat atau pemasar. Mereka merupakan hakikat biologis dan
kondisi manusia.
Keinginan (wants) adalah hasrat akan
pemuas kebutuhan yang spesifik. Orang daerah perkotaan membutuhkan makanan dan
menginginkan hamburger, kentang goreng, dan minuman berkarbonisasi. Dalam
masyarakat lain kebutuhan ini mungkin dipenuhi dengan cara lain. Seorang yang
lapar di daerah pedesaan mungkin menginginkan nasi, buah-buahan, dan kacang.
Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia
terus dibentuk dan diperbaharui sejalan dengan perkembangan jaman.
Permintaan (demands) adalah keinginan
akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya. Keinginan jadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Banyak
orang yang menginginkan mobil mewah, namun hanya sedikit yang mampu dan bersedia
untuk membeli. Karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa banyak
orang yang menginginkan produk mereka tetapi yang lebih penting berapa banyak
orang yang benar-benar bersedia dan mampu membelinya.
Perbedaan ini menangkis kecaman yang
sering terlontar bahwa "pemasar menciptakan kebutuhan" atau
"pemasar membuat orang membeli barang yang tidak mereka inginkan".
Pemasar tidak menciptakan kebutuhan tetapi kebutuhan sudah ada sebelumnya.
Pemasar, seperti juga pengaruh sosial lain, mempengaruhi keinginan. Pemasar
dapat menawarkan gagasan bahwa mobil mewah dapat memenuhi kebutuhan seseorang
akan status sosial. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat suatu produk
yang cocok, menarik, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dituju.
Pasar sasaran, positioning, dan segmentasi
• Segmentasi
pasar
Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa
setiap psar itu terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap
segmen terdapat pembeli-pembeli yang mempunyai :
- kebutuhan
yang berbeda-beda
- pola
pembelian yang berbeda-beda
- tanggapan
yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran
• Penentuan
Posisi Pasar
Perusahaan berusaha memilih pola
konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk
mencapai tujuan sebagai pelopor. Perusahaan baru dapat beroperasi setelah
memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan
harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat
laba paling besar.
• Strategi
Memasuki Pasar
Adalah menentukan bagaimana memasuki
segmen pasar yang dituju. Perusahaan dapat menempuh beberapa cara untuk
memasuki segmen pasar yang dituju, yaitu :
- membeli
perusahaan lain
- berkembang
sendiri
- mengadakan
kerjasama dengan perusahaan lain
masalah-masalah yang harus diperhatikan dalam memilih cara
memasuki pasar adalah :
1. Membeli
perusahaan lain
- Perusahaan
yang membeli tidak banyak mengetahui tentang pasar dari perusahaan yang dibeli
- sangat
menguntungkan untuk memasuki pasar dari perusahaan yang dibeli secepatnya
2. Berkembang
Sendiri
- Memperoleh
hak patent
- Skala
produksi yang paling ekonomis
- Memperoleh
saluran distribusi
- Menentukan
supplier yang paling menguntungkan
- Biaya
promosi yang mahal
3. Kerjasama
dengan perusahaan lain
- Resiko
ditanggung bersama-sama, jadi resiko masing-masing perusahaan menjadi berkurang
- Perusahaan
dapat saling melengkapi atau menutupi kekurangan-kekurangan yang ada, karena
mereka memiliki keahlian dan sumber sendiri-sendiri.
• Strategi
Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem
distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar.
• Strategi
Penentuan Waktu
Perusahaan dapat mengalami kegagalan
dalam mencapai tujuan apabila bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh
karena itu masalah penentuan waktu yang tepat sangat penting bagi perusahaan
untuk melaksanakan program pemasarannya.
Penawaran dan
merek
Manusia dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginannya dengan menggunakan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk atau penawaran
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu barang, jasa, dan gagasan. Sebagai contoh
adalah sebuah restoran siap saji menyediakan barang hamburger, kentang goreng,
dan minuman ringan), jasa (pembelian, jasa memasak, dan menyediakan tempat
duduk), dan gagasan (menghemat waktu konsumen).
Tingkat kepentingan produk fisik lebih
tergantung pada jasa yang menyertai kepemilikannya. Contohnya kita membeli
mobil karena menyediakan jasa transportasi. Jadi, produk fisik sebenarnya
adalah sarana yang memberikan jasa kepada kita.
Sesungguhnya, jasa juga diberikan oleh
sarana lain seperti orang, tempat, kegiatan, organisasi, atau gagasan. Sebagai
contoh melihat pertunjukan seorang komedian (orang), berlibur di pantai
(tempat), pergi ke klub kesehatan (kegiatan), bergabung ke klub petualang
(organisasi), atau menganut falsafah hidup yang berbeda (gagasan).
Perusahaan manufaktur sering membuat
kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan
produk tersebut. Mereka merasa menjual produk daripada memberikan pemecahan
atas suatu kebutuhan. Seorang tukang kayu tidak membeli bor tetapi membeli
lubang. Sebuah obyek fisik hanyalah suatu cara mengemas sebuah jasa. Tugas
pemasar adalah menjual manfaat atau jasa yang diwujudkan dalam bentuk produk
fisik, bukan hanya menggambarkan ciri-ciri fisik produk tersebut. Penjual yang
memusatkan pemikirannya pada produk fisik bukannya pada kebutuhan pelanggan,
dikatakan menderita myopia pemasaran.
Nilai dan
kepuasan
Bagaimana seseorang memilih di antara
banyak produk yang dapat memuaskan kebutuhannya? Misalnya seseorang membutuhkan
tiga mil perjalanan ke tempat kerjanya setiap hari. Ia dapat menggunakan
sejumlah produk untuk memuaskan kebutuhan ini, seperti sepatu roda, sepeda,
sepeda motor, mobil, taksi, atau bus. Alternatif pilihan ini merupakan kumpulan
pilihan produk (product choise set). Seandainya ia ingin memuaskan beberapa
kebutuhan tambahan dalam perjalanan ke tempat kerja, yaitu kecepatan,
kemudahan, keamanan, dan keekonomisan. Tiap produk memiliki kemampuan yang
berbeda dalam memuaskan kumpulan kebutuhan (needs set) itu. Sepeda lebih
lambat, kurang aman dan membutuhkan lebih banyak tenaga daripada mobil, namun
sepeda lebih ekonomis. Bagaimanapun juga seseorang harus memutuskan produk mana
yang akan memberikan kepuasan total yang terbesar.
Konsep yang dapat membantu memecahkan
masalah ini adalah nilai dan kepuasan. Nilai (value) adalah perkiraan konsumen
atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya. Misalkan seseorang
tertarik pada kecepatan dan kemudahan berangkat ke tempat kerja. Jika
ditawarkan semua produk tersebut di atas tanpa biaya, ia akan memilih mobil.
Namun, karena tiap produk memiliki biaya (cost), ia tidak akan memilih mobil
yang biayanya jauh lebih besar daripada sepeda atau taksi. Ia harus
mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan mobil. Karena itu ia akan
mempertimbangkan nilai dan harga produk sebelum menetapkan pilihan. Ia akan
memilih produk yang menghasilkan lebih banyak nilai per rupiah. Menurut DeRose,
nilai adalah "pemenuhan tuntutan pelanggan dengan biaya perolehan,
pemilikan, dan penggunaan terendah".
Saluran pemasaran
Banyak produsen yang membuat suatu
produk tidak menjual secara langsung produknya kepada konsumen akhir (end
user), pertimbangan biaya distribusi biasanya menjadi faktor utama perusahaan
memilih tidak mendistribusikanya sendirian ke konsumen akhir terutama untuk
wilayah pemasaran yang belum tercover oleh perusahaan. Diantara produsen dan
konsumen ada sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara mereka.
Perantara ini sering disebut dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah
organisasi – organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang
membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen.1 Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk dari produsen ke
konsumen setelah diproduksi.
Perantara pemasaran produk ini
bermacam macam dan biasanya bertigkat. Untuk tingkat pertama biasanya di
tempati perwakilan wilayah yang biasanya perusahaan sendiri menanganinya.
Kemuadian ada agen tunggal yang mencangkup daerah pemasaran lebih kecil. Perlu
diingat agen juga merupakan perwakilan perusahaan juga karena bisa bertindak
atas nama perusahaan Selanjutnya biasanya disusul oleh pedagang biasa yang
menjual tidak hanya satu produk perusahaan. Di tingkat ini bisanya sudah sampai
ke konsumen akhir tetapi ada juga yang disalurkan ke tingkat yang lebih kecil
lagi seperti warung –warung yang kemudian bisa dipakai langsung oleh konsumen
akhir.
Selain perantara distribusi ada satu
lagi perantara penting walaupun tidak melakukan penjualan langsung namun punya
andil dalam menyampaikan barang ke konsumen yaitu fasilitator seperti agen
iklan, distributor, bank dan lain –lain.
Keputusan memilih saluran pemasran
adalah salah satu keputusan penting dalam pemasaran. Saluran pemasaran salah
satu yang mementukan keputusan pemasaran yang lainnya seperti dalam hal
penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini. Ketika
perusahaan memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena
ada nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara
massal pasti harganya pun lebih murah Perlu diingat juga saluran pemasaran
tidak hanya melayani pasar tetapi juga menciptakan pasar
Rantai pasokan
Rantai suplai, rantai pasokan,
jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang
terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan
sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan
suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu
pemasok kepada pelanggan. Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada
umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan
saluran penjualan (seperti: pedagang eceran, ecommerce, dan pelanggan (pengguna
akhir). Aktivitas rantasi suplai (rantai nilai dan proses siklus hidup)
mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat
dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir. Rantai suplai menghubungkan rantai
nilai.
Ada berbagai jenis model rantai
suplai, yang masing-masing menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir.
Tujuan utama supply chain management
adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang
pailng efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya
manusia.
Beberapa perusahaan memilih untuk
mengalihdayakan supply chain manegement mereka dengan bekerja sama dengan
penyedia jasa logistik pihak ketiga.
Persaingan
Persaingan disini adalah kompetitor dalam
menjalankan usaha.
Lingkungan
Pemasaran
Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan
perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang
mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan
hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus
melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan
yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan,
perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan
peluang pasar yang baru.
Lingkungan Pemasaran terdiri dari:
Lingkungan Mikro
Perusahaan
Lingkungan Mikro Perusahaan merupakan
pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
melayani pelanggannya.Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari: perusahaan,
pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan masyarakat.
Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran,
manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok dalam perusahan seperti manajemen
puncak, keuangan, riset dan pengembangan, pembelian, operasi, akuntasi. Semua
kelompok saling berhubungan membentuk lingkungan internal. Kelompok-kelompok
ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan kepuasan pelanggan
yang unggul.
Pemasok
Pemasok membentuk hubungan penting
dalam keseluruhan system penghantar nilai perusahaan. Pemasok menyediakan
sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran karena apabila pemasok
masalah akan mengurangi penjualan perusahaan dan mengurangi nilai kepuasan
pelanggan.
Perantara
Pemasaran
Perantara pemasaran membantu
perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli
akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi
fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan.
Penjual perantara adalah perusahaan
saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan
penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara diliputi pedagang grosir dan
pengecer.
Perusahaan distribusi fisik membantu
perusahaan menyimpan dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik
asalnya ke tempat tujuan.
Agen jasa pemasaran adalah firma riset
pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran
yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan
pada pasar secara tepat.
Agen jasa pemasaran adalah firma riset
pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran
yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan
pada pasar secara tepat.
Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari lima
jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
Pasar Konsumen terdiri dari
perorangan dan keluarga yang membelibarang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Pasar Bisnis membeli barang
dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam proses
produksi perusahaan.
Pasar Penjual
Perantara
membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba.
Pasar Pemerintah terdiri dari
badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan
pelayanan umum.
Pasar Internasional terdiri dari para pembeli
di negara lain, termasuk konsumen, produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil apabila
perusahaan dapat menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
daripada pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan pemasaran
dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan juga harus memiliki strategi
penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang
mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata, atau pengaruh pada
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ada tujuh tipe masyarakat:
Masyarakat keuangan, masyarakat media, masyarakat pemerintah, masyarakat Lembaga
Swadaya Masyarakat, masyarakat local, masyarakat umum, masyarakat
Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan
Demografis
Demografi adalah studi kependudukan
manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras,
lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi minat
utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan
masyarakat membentuk pasar.
Lingkungan
Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah
factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu
bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam.
Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara mengkonsumsi hasil pertanian
dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang kecil. Ekonomi
industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang berbeda.
Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan
kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil,
tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk
melindungi lingkungan.
Lingkungan
Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan
yang menciptakan teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar, yang
baru. Teknologi telah menciptakan benda-benda yang mengagumkan seperti
antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini, komputer, laptop,
dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang
baru.
Lingkungan
Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi
oleh perkembangan-perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan politik
terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi atau
membatasi berbagai organisai dan individu di dalam masyarakat tertentu.
Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi
dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku
masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan
dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan
keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan
dalam nilai budaya sekunder.
D.
Pemasaran Holistik

pemasaran
holistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu pemasaran yang mencoba
mengakui dan mendamaikan lingkup dan kompleksitas kegiatan pemasaran. Pemasaran
holistik mengakui bahwa segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran dan
pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan empat komponen
dari pemasaran holistik yaitu relationship marketing, integrated marketing,
internal marketing dan social responsibility marketing.
Relationship
Marketing, mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling
memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama (pelanggan,
pemasok dan distributor) dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan prefensi
dan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Internal
Marketing, tugas pemasaran internal ialah merekrut, melatih dan memotivasi
karyawan yang mampu untuk melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran internal
berlangsung pada dua tingkatan, yang pertama berfungsi sebagai pemasaran sales
force, advertising, layanan pelanggan manajemen produk, riset pemasaran. Yang
kedua pemasaran berlangsung oleh departemen lain, departemen tersebut
memerlukan pemikiran pemasaran yang berfikir pelanggan, dimana dapat menembus
keseluruhan perusahaan.
Social
Responsibility Marketing, konsep pemasaran masyarakat yang menuntut para
pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis ke praktik pemasaran
mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan dan mengatur-atur kriteria yang
sering bertentangan dengan laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan
kepentingan publik.
Integrated
Marketing, lebih merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran
yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan
nilai bagi konsumen. Dengan kata lain, rancangan dan penerapan dari suatu
aktivitas pemasaran adalah dengan melakukan bisnis secara menyeluruh dalam
manajemen permintaan, manajemen sumber daya dan manajemen jaringan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi, Arti dari Pemasaran adalah Fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya (American Marketing
Association)
Sedangkan,Definisi manajemen pemasaran Seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Entitas yang bisa dipasarkan adalah barang, jasa, pengalaman, event, orang, tempat, property,
informasi, organisasi, gagasan.
Pelaku pemasaran adalah pemasar, prospek, dan tentunya pasar
itu sendiri. Dan pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu pemasaran yang
mencoba mengakui dan mendamaikan lingkup dan kompleksitas kegiatan pemasaran.
Pemasaran holistik mengakui bahwa segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran
dan pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan empat komponen
dari pemasaran holistik yaitu relationship marketing, integrated marketing,
internal marketing dan social responsibility marketing.
B.
Saran
Sebagai
Pelaku Usaha
atau usia yang produktif, kita sudah seharusnya mengetahui tentang dasar-dasar
dalam marketing. Diharapkan, setelah membaca makalah ini pembaca bisa
mengamalkan ilmu-ilmu dalam manajemen pemasaran dalam pendistribusian barang
produksinya agar dapat meningkatkan jumlah konsumen dan tentunya jumlah omset.
DAFTAR PUSTAKA
• S,Alam.2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII.Jakarta :
ESIS the innovative learning.
• www.google.com/manajemenpemasaran
• Puspitawati,Endang S.Pd, Kesiyarinni,Novita S.E.2012.LKS Ekonomi.Klaten,Jawa
tengah : Viva Pakarindo
• Philip Kotler&Kevin Lane Keller, Edisi 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar